Print
Hits: 2936

Sugar atau gula. Siapa tidak mengenal gula. Gula sebagai sukrosa terutama diperoleh dari nira tebu, bit gula atau aren. Sumber gula lainnya bisa diperoleh dari kelapa. Sumber gula lain yang bersumber bukan dari sukrosa dapat diperoleh dari umbi-2an, anggur dan jagung. 

Proses menghasilkan gula pada dasarnya mencakup ekstraksi atau pemerasan dan pemurnian melalui distilasi atau penyulingan. Dalam tulisan ini, yang dimaksud gula adalah gula untuk makanan dan komoditi perdagangan. 

Gula merupakan karbohidrat sederhana. Dalam makananan, gula menjadi sumber energi. Guka juga menjadi komoditas perdagangan penting. Gula dalam bentuk kristal sukrosa padat merupakan gula yang paling banyak diperdagangkan. Fungsi gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dalam makanan atau minuman. Glukosa yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam menyimpan energi yang digunakan oleh sel.

tebuDalam literatur, nama gula berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu shakkara yang artinya butiran. Dalam bahasa Inggris namanya sugar. Dalam bahasa Indonesia nama gula bukan berasal dari kata shakkara. Gula berasal dari bahasa Hindi, dari kata gur untuk gula merah atau gula jawa, yang artinya bola. Apakah ini ada kaitanya dengan masuknya agama Hindu dari India ke Indonesia beberapa abad yang lalu? Belum ada pasti.

Gula juga membawa kekayaan dan kenikmatan bagi sebagian orang. Tetapi dalam waktu yang sama juga penderitaan bagi jutaan umat manusia. Sejarah menunjukkan tidak ada komoditas seperti gula yang membawa perubahan demografi dan sosial ekonomi dunia. Dalam literatur sering disebut sebagai Big Sugar. Ada sejarah kelam tentang kemanusiaan disana.

Lihat Videonya.. klik disini

Sejarah singkat gula tebu

Beberapoa literatur mengatakan gula tebu berasal dari Polinesia yang kemudian menyebar ke India. Sekitar tahun 510 SM, raja Darius dari Persia yang ketika itu menguasai India menemukan batang rerumputan yang menghasilkan madu tanpa lebah. Penemuan tanaman tebu ini sangat dirahasiakan dan dijaga ketat. Produk olahannya diekspor dan untuk menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Orang Arab berperan besar dalam penyebaran tanaman tebu ke Eropa. Pada abad ketujuh ekspansi besar-besaran yang dilakukan oleh orang Arab menjadikan rahasia tanaman tebu terbongkar. Ekspansi berlanjut dengan mendirikan pengolahan gula di benua lain, Afrika Utara dan Spanyol yang sedang dikuasai.

Pada abad ke-11, gula dikenal di Eropa sebagai hasil dari Perang Salib. Para prajurit yang pulang membawa gula yang rasanya manis. Di Inggris, gula pertama diketahui sekitar tahun 1100. Abad berikutnya merupakan periode ekspansi besar-besaran perdagangan Eropa dengan dunia timur. Pada waktu itu gula merupakan barang mewah di Eropa. Harganya setara dengan beberapa bulan rata-rata upah buruh rata-rata. Pemurnian gula Eropa dilakukan di Venice pada abad ke-15. Walaupun demikian, konsumsi gula di dunia dikembangkan oleh Amerika. Perjalanan Columbus yang menemukan benua Amerika membawa tanaman tebu untuk ditanam di kawasan Karibia.

tebu2Pertumbuhan tanaman tebu sangat baik disini karena iklim tropis. Industri gula berkembang dengan cepat. Kebutuhan gula di pasar Eropa mengubah landskap hutan menjadi perkebunan tebu. Perkebunan tanaman tebu dikemvangkan secara massal. Jutaan tenaga kerja dikirim dari Afrika dan India untuk bekerja di perkebunan tebu. Terjadilah industri gula sebagai bagian dalam sejarah perbudakan oleh dunia barat.

 Perkembangan selanjutnya, tanaman tebu dikembangkan di daerah tropis lainnya menjadi perkebunan besar di India, Indonesia, Filipina dan kawasan Pasifik untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa. Sekitar tahun 1750an Britania Inggris membangun ratusan pemurnian pabrik gula yang menghasilkan 30.000 ton per tahun. Pada saat itu di Eropa gula dijuluki emas putih karena merupakan barang mewah dan memberi keuntungan yang sangat besar.  Pengembangan perkebunan tebu dan pembangunan pabrik gula wilayah-2 baru telah memberikan kekayaan yang luar biasa bagi kerajaan-kerajaan Eropa. Awalnya di Hispanolia, kemudian berkembang luas ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan jajahan Spanyol, Perancis, Portugis dan Inggris.

Gula sebagai komoditas perdagangan
Tanaman tebu sebagai bahan dasar gula hanya dapat tumbuh di daerah tropis telah menjadi komoditas perdagangan dunia. Pada taun 1930an beberapa negara penghasil gula dunia berasal dari wilayah ini, seperti  australia bagian utara, Brasil, Thiland, Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Tapi akhir-2 ini negara penghasil gula tebu terbesar bergeser ke wilayah Amerika Latin, Karibia dan Asia Timur. Kalau gula bit dapat diproduksi di negara beriklim sub-tropis. Eropa, Jepang, dan beberapa di Amerika Serikat merupakan produsen gula bit. Pengimpor gula terbesar adalah negara-2 Uni Eropa. Pasar gula juga dimasuki sirup glukosa yang murah berbahan dasar jagung. Pengkombinasian gula pemanis buatan untuk minuman dapat menekan harga produksi lebih muah.
Konsumsi gula dunia per tahun saat ini mencapai 120 juta ton. Angka ini terus bertambah dengan  laju sekitar 2 juta ton per tahun. Uni-Eropa, Brazil dan India adalah tiga produsen terbesar gula. Produksi gula dari ketiga wilayah ini menyumbang sekitar 40% produksi per tahun. Produksi gula sebagian besar dikonsumsi di negara penghasil. Hanya sekitar 25% yang diperdagangkan di pasar internasional.

Sejarah gula di Indonesia
Di Indonesia, sumber gula masa lampau adalah cairan bunga (nira) kelapa dan cairan batang tebu. Beberapa literatur mengatakan tumbuhan asli tanaman tebu ada di Indonesia bagian timur. Pada saat kolonialisme Belanda, perkebunan tebu dibuka di pulau Jawa. Mulai bagian barat (batava) menuju ke timur sampai Jawa Timur. Pemerintah kolonial Belanda menerapkan tanam paksa untuk memenuhi bahan baku tebu di pabrik gula.

tebu3Industri gula berbahan dasar tebu mencapai puncaknya sekitar tahuan 1930an dengan jumlah pabrik gula sekitar 180an. Pabrik ini menghasilkan gula sampai tiga juta ton per tahun. Hasilnya diekspor ke negara Eropa. Beberapa literatur mengatakan, saat puncak produksi gula di wilayah jajahan Belanda di Indonesia mempunyai peranan besar dalam mengatasi krisi ekonomi Belanda.

Setelah perang dunia ke II produksi gila trus menurun. Pasca kemerdekaan, sekitar tahun 1957an pemerintah menasionalisasi pabrik gula. Walaupun demikian, sejak itu Indonesia masih saja menjadi pengimpor gula sampai sekarang.

tebu4Kebutuhan gula karena meningkatnya jumlah penduduk tidak sebanding dengan produksi gula. Untuk memenuhi kebutuhan beras, lahan tebu di Jawa menghadapi persaingan dengan lahan sawah irigasi. Beberapa pabrik yang amsih ada di Jawa sudah ketinggalan teknologi.

Epilog

Tanaman tebu sebagai bahan dasar gula hanya dapat ditanaman di wilaytah tropis seperti Indonesia. Sejarah gula mengajarkan bahwa gula dapat memberi kenikmatan bagi yang dapat menguasahi dan mengontrolnya. Tapi juga memberi goresan sejarah kelam melalui perbudakan manusia buat yang posisinya ditempatkan sebagai alat produksi.

Gula, seperti juga kopi dan garam sudah jelas dibutuhkan oleh banyak orang di negara manapun berada. Gula juga telah menjadi bagian komoditas strategis perdagangan dunia. Indonesia berada dalam posisi geografis beriklim muson tropis. Ini merupakan aset alami yang sangat strategis. Tanaman tebu sebagai bahan dasar gula dapat tubuh subur di wilayah ini. Kemudahan yang didapat karena alami telah ada. Pertanyaan besar muncul. Mengapa Indonesia tidak dapat meraih kembali jalam keemasan sebagai salah satu pengimpor gula dunai seperti saat jaman kolonial Belanda? Akankah kita selalu menjadi objek pasar dari negara-2 lain. Pekerjaan rumah buat kita semua.

Yogyakarta, 2 Mei 2014
Pencerita: Sahid Susanto
Diispirasi dari film Big Sugar di Youtube dan diramu kembali dari berbagai sumber online.